I AM THE BIG DREAMERS (Awaliya Amirotun)

UIN PEDULI JAWA (MUSEUM RANGGAWARSITA)


Museum Ranggawarsita

Ranggawarsita adalah sebuah museum yang terletak di Jalan Abdul Rahman Saleh No. 1 Kalibanteng, museum ini memiliki koleksi sejarah, alam, arkeologi, kebudayaan, era pembangunan dan wawasan nusantara ini merupakan salah satu wisata yang menjadi kebanggaan warga Semarang. Selain koleksinya yang sangat lengkap, museum ini merupakan wisata yang murah meriah yaitu Rp. 4.000 untuk orang dewasa, dan Rp. 2.000 untuk anak-anak. Dengan banyaknya aset yang berada pada museum tersebut menjadikan museum Ranggawarsita sebagai salah satu wisata edukatif yang cocok untuk dikunjungi oleh para pelajar maupun wisatawan baik skala lokal maupun nasional.
Nama museum Ranggawarsita diambil dari nama seorang pujangga besar Keraton Surakarta Hadiningrat. Patung perunggu Ranggawarsita menyapa bagi siapa saja yang memasuki tangga lobi museum Ranggawarsita, seolah mempersilahkan masuk guna menikmati suasana museum.
Museum Ranggawarsita sangat kental dengan Islam dan Budaya Jawanya dikarenakan di museum terdapat koleksi miniatur Masjid Menara Kudus yang di dalamnya terdapat informasi bahwa Masjid Menara Kudus dibangun oleh Syech Djafar Shodiq (Sunan Kudus) tahun 1549 M/956 Hijriyah dengan menggunakan batu pertama dari kota al-Quds, Palestina. Masjid Menara Kudus adalah bukti proses penyebaran Islam di tanah Jawa. Masjid ini tergolong unik karena desain bangunannya merupakan penggabungan antara budaya Hindu dan Islam, ada juga Maket Menara Masjid Kudus, mimbar Khotbah Masjid Ki Ageng Selo (asal kab. Grobogan), al-Quran tulisan tangan dari kota Surakarta, al-Quran yang bersampul kulit dengan hias









an bercorak Eropa dan berhuruf Arab yang diperkirakan dibuat sekitar awal abad ke-19, dan masih banyak koleksi lainnya.
Mengenai kebudayaan di Jawa, di museum Ranggawarsito terdapat koleksi alat tangkap tradisional, baju pengantin adat Kudus dan Semarangan, wayang Potehi, peralatan memasak zaman dahulu, gerabah dll.
Dengan adanya Museum Ronggowarsito, diharapkan kita akan mengenal budaya, sejarah dan kesenian yang dimiliki oleh bangsa kita terutama Jawa. Kita harus sadar bahwa sebagai generasi muda mempunyai tanggung jawab yang besar dalam melestarikan apa yang dimiliki atau yang telah dipunyai bangasa Indonesia karena maju tidaknya bangsa tergantung pada keaktifan dan kreatifitas kita sebagai generasi muda.
#UINpedulijawa

Identitas Penulis                                
Nama                                                   : Awaliya Amirotun
Jurusan                                                : Manajemen Pendidikan Islam
Email                                                   : awwaliyaa29@gmail.com
Blog                                                    : awaliya29.blogspot.com



SEGMEN PASAR DAN SASARAN PEMASARAN PRODUK PENDIDIKAN


MAKALAH
SEGMEN PASAR DAN SASARAN PEMASARAN PRODUK PENDIDIKAN
Dipresentasikan pada Mata Kuliah
Manajemen Humas dan Pemasaran Pendidikan
Yang Diampu oleh : Fatkhuroji, M.Pd







Oleh:
Kelas MPI-3B
Awaliya Amirotun      (1403036054)
Anik Fitriah                 (1403036041)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015



BAB 1

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Semua perusahaan jasa hampir pasti mempunyai pertanyaan seperti ini: “Pelanggan seperti apakah yang harus dicari untuk menjadi target/sasaran dari jasa yang kita tawarkan?” Pertanyaan ini tentunya harus dijawab sebelum perusahaan ini memulai kegiatan pemasarannya yang lain. Salah satu kunci kesuksesan perusahaan adalah terletak pada proses segmentasi, yang merupakan “akar” dari pertanyaan tersebut. Keberhasilan perusahaan tentu saja sangat bergantung pada pelanggannya, dan mulai dari siapa pelanggannya, bagaimana karakteristik pelanggan yang akan memengaruhi proses pembelian, sampai bagaimana daya beli pelanggan, semuanya ditentukan oleh proses segmentasi pasar jasa.
Seperti telah kita ketahui, perusahaan jasa berkembang pesat di Indonesia, mulai dari perusahaan yang menyediakan jasa binatu sampai jasa perbankan. Tingkat kompetisi pun semakin meningkat dan masing-masing perusahaan harus semakin jeli dalam memilih pasar sasarannya agar dapat ikut bersaing dan tidak kalah dalam persaingan. Dengan pemilihan pasar yang tepat, perusahaan sudah mengambil langkah yang baik dalam pemasaran jasanya. Sedangkan positioning (pemosisian) produk dengan dukungan diferensiasi produk yang nyata akan memudahkan konsumen untuk membedakan produk/jasa antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain.
Topik “Segmentasi Pasar Jasa” sangat menarik untuk dibahas, karena seperti yang telah dikatakan segmentasi pasar merupakan salah satu kunci yang paling menentukan sukses tidaknya suatu perusahaan. Pada dasarnya perusahaan betapa pentingnya proes segmentasi bagi perusahaan jasa.[1]


B.  Rumusan Masalah
1.    Apakah pengertian segmen pasar?
2.    Apa saja dasar-dasar dalam melakukan segmentasi?
3.    Apa saja syarat-syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif?
4.    Apa saja sasaran pendidikan?

C.  Manfaat Pembuatan Makalah
1.      Agar mengetahui apa itu segmen pasar.
2.      Agar mengetahui dasar-dasar dalam melakukan segmentasi.
3.      Mengetahui apa saja syarat-syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif.
4.      Untuk mengetahui apa saja sasaran pendidikan.















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Segmen Pasar
1.    Pengertian Segmen
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian segmen adalah mat tembereng, Bot ulas (tt limau), pangsa (tt durian), bagian, Bio satuan rangkaian yang pada dasarnya mempunyai struktur yg sama; bagian ruas tubuh yg berbentuk cincin, spt ruas tubuh cacing tanah, golongan; daerah, Ling satuan bahasa yg diabstraksikan dari kesatuan wicara atau teks.[2]
2.    Pengertian Pasar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian pasar adalah tempat orang berjual beli, Ek kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual yg ingin menukar barang atau jasa dng uang, dan pembeli yg ingin menukar uang dng barang atau jasa (ekonomi).[3]
Sedangkan pasar dalam pengertian pemasaran adalah merupakan orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan produk yang kita pasarkan dan mereka itu memiliki daya beli yang cukup guna memenuhi kebutuhan mereka itu.[4]
Jadi, segmentasi pasar ialah suatu konsep yang sangat penting dalam pemasaran. Eric Berkowitz dan rekan mendefinisikan segmentasi pasar sebagai “dividing up a market into distinct groups that 1) have common needs and 2) will respond similarly to a market action” (membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang jelas yang 1) memiliki kebutuhan yang sama dan 2) memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan pemasaran). Dengan demikian, segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen.[5]
Orang pemasaran mulai melakukan segmentasi pasar, memilih pasar sasaran dan menetapkan posisi penawarannya. Rumus ini-segmentasi pasar, penentuan sasaran dan penentuan posisi (STP) yaitu Segmentasi, Targeting, dan Positioning adalah inti pemasaran strategis.[6]
Terdapat tiga alternatif bagi perusahaan dalam persoalan ini, yaitu apakah perusahaan akan menggunakan pendekatan pemasaran yang terdiferensiasi (dengan pembedaan), pendekatan pemasaran yang tidak terdiferensiasi (tanpa pembedaan), atau menggunakan pendekatan pemasaran yang terkonsentrasi.
a.     Pendekatan pemasaran tanpa pembedaan/tidak terdiferensiasi (an             undifferentiated marketing appoach)
Yaitu pendekatan pemasaran dimana tidak ada pembagian yang khusus atau segmen tertentu di dalam pasar (tidak ada segmentasi atau melayani semua konsumen). Dikenal juga dengan pasar agregat. Pemasaran jenis ini memang hemat biaya karena sifatnya massal. Lini produk yang sempit akan mengurangi biaya operasi, persediaan, dan transportasi. Meskipun demikian, pemasar modern amat menyangsikan strategi ini karena akan timbul kesulitan untuk menciptakan produk atau merek yang dapat memuaskan semua konsumen.
b.    Pendekatan pemasaran dengan pembedaan/terdiferensiasi (a differentiated marketing approach)
Yaitu perusahaan mengidentifikasikan beberapa segmen dalam pasarnya dan menerapkan bauran pemasaran (marketing mix) yang berbeda bagi setiap segmen tersebut.
c.    Pendekatan pemasaran terkonsentrasi (a concentrated marketing approach)
Artinya meskipun pasar terbagi dalam beberapa segmen, perusahaan menetapkan suatu bauran pemasaran yang sama bagi setiap segmen yang ada. Melalui strategi ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang kuat dalam segmen yang ada. Melalui strategi ini, perusahaan mencapai pasar yang kuat dalam segmen yang dilayani, tetapi juga mengandung risiko jika ada perubahan pada segmen tertentu.[7]

B.   Dasar-Dasar dalam Melakukan Segmentasi
Bagaimana menyeleksi pasar sangat ditentukan oleh bagaimana praktisi pemasaran melihat pasar dan konsumen itu sendiri. Dengan demikian, pasar yang dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati oleh metode segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta konsumen yang berbeda pula. Oleh karena itulah penting dipahami struktur-struktur atau kelompok-kelompok konsumen yang ada ditengah masyarakat. Berikut ini kita akan mempelajari dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi demografis, geografis, psikografis dan manfaat.[8]
1.    Segmentasi Demografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga, siklus kehidupan keluarga, pendidikan, agama, pekerjaan, dan pendapatan. Salah satu alasan variabel demografis begitu populer bagi pemasar adalah bahwa variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Alasan lain adalah variabel-variabel itu mudah diukur.
2.    Segmentasi psikografis
Segmentasi ini mengacu pada tingkah pada tingkah laku masyarakat dan gaya hidup yang dianut.[9]
Di dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi kedalam kelompol berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian (personality). Orang didalam kelompok demografis yang sama dapat menunjukkan profil psikografis yang berbeda.[10]
3.    Segmentasi geografis
Segmentasi ini dikelompokkan atas faktor lingkup pasar, termasuk kepadatan penduduk dan standarisasi area pasar
4.    Segmentasi manfaat
Dari segmen ini yang diasumsikan bahwa yang dicari konsumen berupa  manfaat dari produk ataupun jasa.[11]
Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk.[12]

C.  Syarat yang Diperlukan agar Segmentasi Efektif
Perlu kita ketahui bahwa banyak cara untuk membuat segmentasi pasar. Memang tidak semua segmentasi itu efektif. Misalnya pembeli garam dikelompokkan menurut warna kulit, padahal penggunaan garam itu relatif sama, apapun warna kulitnya, jadi segmentasi pasar untuk pembeli garam berdasarkan warna kulit memang tidak efektif.
Ada lima syarat yang harus dipenuhi agar segmentasi pasar efektif :
1.    Harus bisa diukur (measureable)
Besar/luasnya segmen, daya belinya dan profil yang bisa diukur. Misalnya berapa banyak perokok muda yang merokok dengan alasan memberontak (rebel against) orang tua mereka.
2.    Harus subtansial
     Artinya segmen harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
3.    Harus mudah dicapai/ditemui (accessable)
Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui kebutuhan dan keinginannya.
4.    Harus bisa dibedakan (differentiable)
Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan dan memberikan respon yang berbeda terhadap elemen bauran pemasaran dan program yang berbeda. Kalau seandainya wanita yang nikah memberikan respon yang sama terhadap produk peralatan rumah tangga, tidak perlu dibuat segmen untuk wanita nikah dan tidak nikah.
5.    Harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable)
Program efektif bisa disusun untuk menarik dan melayani segmen. Misalnya perusahaan penerbanganyang masih kecil membentuk 7 segmen, padahal karyawannya masih sedikit, pasti tidak akan mampu melaksanakan program untuk setiap segmen.[13]

D.  Sasaran Pendidikan
                    Khalayak sasaran dalam pemasaran atau promosi sekolah adalah mereka yang dapat menjadi masukan suatu sekolah. Jadi apabila hendak memasarkan TK, tentu harus kepada anak-anak usia pra sekolah, SD/MI kepada lembaga informal/pra sekolah/ TK, SLTP kepada lulusan SD/MI dan seterusnya. Menurut Davies & Ellison, seluruh sasaran tersebut apabila dikelompokkan terpusat dalam sasaran pokok (disebut “pasar” dalam dunia usaha) yaitu sasaran/ pasar internal dan eksternal . Yang dimaksud dengan sasaran internal adalah para guru, siswa dan staf yang sedang bersekolah beserta orangtua/ wali mereka, sasaran internal ini sering disebut warga sekolah. Sedang sasaran/pasar eksternal adalah masyarakat atau komunitas yang lebih luas yang tertarik terhadap sekolah yang dipasarkan atau dipromosikan.
                    Penggalakan pasar internal dan eksternal perlu ditingkatkan. Awal kegiatannya dimulai dari terwujudnya kualitas input, proses dan output lembaga pendidikan. Komponen input meliputi calon siswa, sarana, prasarana, tenaga guru, pegawai yang memenuhi standar kualitas tersebut, bukan ala kadarnya atau asal ada. Komponen proses meliputi proses penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Komponen output tampak pada lulusan sekolah. Output yang berkualitas diindikasikan pada lulusan yang dapat menyesuaikan diri dan diterima di masyarakat, diterima di lapangan kerja atau diterima di jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Kalau semua komponen input, proses dan output berkualitas maak secara internal lembaga pendidikan sudah baik. Kalau lembaga pendidikan baik maka masyarakat akan memandang positif terhadap keberadaan lembaga pendidikan.
Selanjutnya, kalau keberadaan lembaga pendidikan sudah baik maka perlu dilakukan peningkatan pengakuan segmen pasar eksternal melalui pubikasi dan pemasaran lembaga pendidikan secara terncana, terstrukur, dan ssitematis. Publikasi dan pemasaran yang baik akan membuka cakrawala wawasan masyarakat terhadap eksistensi lemabag pendidikan. Harapannya masyarakat semakin mau meningkatkan partisipasi dalam menunjang sukses pelaksanaan pendidikan dan pemberdayaan lulusan lembaga pendidikan. Dengan memperhatikan segmen pasar baik internal maupun eksternal maka semua komponen baik di dalam maupun di luar sekolah dapat terjalin dengan baik dalam rangka saling memenuhi kebutuhan baik lembaga pendidikan maupun masyarakat (Maisyaroh, 2004).[14]












PENUTUP

A.  Kesimpulan
Segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Berikut ini kita akan mempelajari dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi demografis, geografis, psikografis dan manfaat. Lima syarat yang harus dipenuhi agar segmentasi pasar efektif, harus bisa diukur (measureable), harus subtansial, harus mudah dicapai/ditemui (accessable), harus bisa dibedakan (differentiable), harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable) dan sasaran Pendidikan yaitu khalayak sasaran dalam pemasaran atau promosi sekolah adalah mereka yang dapat menjadi masukan suatu sekolah.

B.  Kritik dan Saran
Demikianlah uraian singkat mengenai pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pemakalah menyadari bahwa makalah yang saya susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran yang kami harapkan dari para pembaca, guna perbaikan makalah kami selanjutnya. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin









DAFTAR PUSTAKA

Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: Salemba Empat. 2009.
Indriyo Gitosudarmo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta. 2014.
Morissan.  Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta: Kencana. 2010.
Tamrin Abdullah, Francis Tantri. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2012.
Philip Kotler, Kevin Lane Keller. Manajemen Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga. 2009.
Supranto, Nandan Limakrisna. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran. Jakarta: Mitra Wacana Media.  2011.
http://fadillaweka.blogspot.co.id/2013/04/pemasaran-jasa-pendidikan.html, oleh Fadilla Weka Y, diakses pada 19 September 2015, pukul 08.35
http://www.kamusbesar.com/34978/segmen, diakses pada 18 September 2015, pukul 05.54.
http://www.kamusbesar.com/28905/pasar, diakses pada 18 September 2015, pukul 05.56
  




                [1] Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 44
            [2] http://www.kamusbesar.com/34978/segmen, diakses pada 18 September 2015, pukul 05.54.
            [3] http://www.kamusbesar.com/28905/pasar, diakses pada 18 September 2015, pukul 05.56.
            [4] Indriyo Gitosudarmo, Manajemen Pemasaran, (Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta, 2014), hlm. 17.
                [5] Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 57.
       [6] Tamrin Abdullah, Francis Tantri, Manajemen Pemasaran, (Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2012) hlm. 48.
         [7] Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 44-45.
       [8] Morissan, Periklanan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 59.
       [9] Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hlm. 50.

         [10] Supranto, Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran, (Jakarta : Mitra Wacana Media, 2011), hlm193.
       [11] Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa,..., hlm. 50
                                  
       [12] Philip Kotler, Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran, (Jakarta : Penerbit Erlangga, 2009), hlm.243.
                [13] Supranto, Nandan Limakrisna, Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran,..., hlm. 198.
         [14] http://fadillaweka.blogspot.co.id/2013/04/pemasaran-jasa-pendidikan.html, oleh Fadilla Weka Y, diakses pada 19 September 2015, pukul 08.35
 

 
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Blog templatesFree Web Templates