MAKALAH
SEGMEN PASAR DAN SASARAN PEMASARAN PRODUK PENDIDIKAN
Dipresentasikan pada Mata Kuliah
Manajemen Humas dan Pemasaran Pendidikan
Yang Diampu oleh : Fatkhuroji, M.Pd
Oleh:
Kelas MPI-3B
Kelas MPI-3B
Awaliya
Amirotun (1403036054)
Anik Fitriah (1403036041)
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2015
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Semua
perusahaan jasa hampir pasti mempunyai pertanyaan seperti ini: “Pelanggan
seperti apakah yang harus dicari untuk menjadi target/sasaran dari jasa yang
kita tawarkan?” Pertanyaan ini tentunya harus dijawab sebelum perusahaan ini
memulai kegiatan pemasarannya yang lain. Salah satu kunci kesuksesan perusahaan
adalah terletak pada proses segmentasi, yang merupakan “akar” dari pertanyaan
tersebut. Keberhasilan perusahaan tentu saja sangat bergantung pada
pelanggannya, dan mulai dari siapa pelanggannya, bagaimana karakteristik
pelanggan yang akan memengaruhi proses pembelian, sampai bagaimana daya beli
pelanggan, semuanya ditentukan oleh proses segmentasi pasar jasa.
Seperti
telah kita ketahui, perusahaan jasa berkembang pesat di Indonesia, mulai dari
perusahaan yang menyediakan jasa binatu sampai jasa perbankan. Tingkat
kompetisi pun semakin meningkat dan masing-masing perusahaan harus semakin jeli
dalam memilih pasar sasarannya agar dapat ikut bersaing dan tidak kalah dalam
persaingan. Dengan pemilihan pasar yang tepat, perusahaan sudah mengambil
langkah yang baik dalam pemasaran jasanya. Sedangkan positioning
(pemosisian) produk dengan dukungan diferensiasi produk yang nyata akan
memudahkan konsumen untuk membedakan produk/jasa antara satu perusahaan dengan
perusahaan yang lain.
Topik
“Segmentasi Pasar Jasa” sangat menarik untuk dibahas, karena seperti yang telah
dikatakan segmentasi pasar merupakan salah satu kunci yang paling menentukan
sukses tidaknya suatu perusahaan. Pada dasarnya perusahaan betapa pentingnya
proes segmentasi bagi perusahaan jasa.[1]
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah pengertian segmen pasar?
2.
Apa saja dasar-dasar dalam melakukan segmentasi?
3.
Apa saja syarat-syarat yang diperlukan agar segmentasi efektif?
4.
Apa saja sasaran pendidikan?
C.
Manfaat Pembuatan Makalah
1.
Agar mengetahui apa itu segmen pasar.
2.
Agar mengetahui dasar-dasar dalam melakukan segmentasi.
3.
Mengetahui apa saja syarat-syarat yang diperlukan agar segmentasi
efektif.
4.
Untuk mengetahui apa saja sasaran pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Segmen Pasar
1.
Pengertian Segmen
Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia pengertian segmen adalah mat tembereng, Bot ulas (tt
limau), pangsa (tt durian), bagian, Bio satuan rangkaian yang pada dasarnya mempunyai
struktur yg sama; bagian ruas tubuh yg berbentuk cincin, spt ruas tubuh cacing
tanah, golongan; daerah, Ling satuan bahasa yg diabstraksikan dari
kesatuan wicara atau teks.[2]
2.
Pengertian
Pasar
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia pengertian pasar adalah tempat orang
berjual beli, Ek kekuatan penawaran dan permintaan, tempat penjual yg
ingin menukar barang atau jasa dng uang, dan pembeli yg ingin menukar uang dng
barang atau jasa (ekonomi).[3]
Sedangkan pasar dalam pengertian pemasaran
adalah merupakan orang-orang ataupun organisasi yang mempunyai kebutuhan akan
produk yang kita pasarkan dan mereka itu memiliki daya beli yang cukup guna
memenuhi kebutuhan mereka itu.[4]
Jadi, segmentasi pasar ialah suatu konsep yang
sangat penting dalam pemasaran. Eric Berkowitz dan rekan mendefinisikan
segmentasi pasar sebagai “dividing up a market into distinct groups that 1)
have common needs and 2) will respond similarly to a market action” (membagi
suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang jelas yang 1) memiliki kebutuhan
yang sama dan 2) memberikan respon yang sama terhadap suatu tindakan
pemasaran). Dengan demikian, segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk
membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen ke dalam kotak-kotak yang lebih
homogen.[5]
Orang pemasaran
mulai melakukan segmentasi pasar, memilih pasar sasaran dan menetapkan posisi
penawarannya. Rumus ini-segmentasi pasar, penentuan sasaran dan penentuan
posisi (STP) yaitu Segmentasi,
Targeting, dan Positioning adalah inti pemasaran strategis.[6]
Terdapat tiga alternatif bagi perusahaan dalam
persoalan ini, yaitu apakah perusahaan akan menggunakan pendekatan pemasaran
yang terdiferensiasi (dengan pembedaan), pendekatan pemasaran yang tidak
terdiferensiasi (tanpa pembedaan), atau menggunakan pendekatan pemasaran yang
terkonsentrasi.
a.
Pendekatan
pemasaran tanpa pembedaan/tidak terdiferensiasi (an undifferentiated marketing appoach)
Yaitu pendekatan
pemasaran dimana tidak ada pembagian yang khusus atau segmen tertentu di dalam
pasar (tidak ada segmentasi atau melayani semua konsumen). Dikenal juga dengan
pasar agregat. Pemasaran jenis ini memang hemat biaya karena sifatnya massal.
Lini produk yang sempit akan mengurangi biaya operasi, persediaan, dan
transportasi. Meskipun demikian, pemasar modern amat menyangsikan strategi ini
karena akan timbul kesulitan untuk menciptakan produk atau merek yang dapat
memuaskan semua konsumen.
b.
Pendekatan
pemasaran dengan pembedaan/terdiferensiasi (a differentiated marketing
approach)
Yaitu perusahaan
mengidentifikasikan beberapa segmen dalam pasarnya dan menerapkan bauran
pemasaran (marketing mix) yang berbeda bagi setiap segmen tersebut.
c.
Pendekatan
pemasaran terkonsentrasi (a concentrated marketing approach)
Artinya meskipun pasar terbagi dalam beberapa
segmen, perusahaan menetapkan suatu bauran pemasaran yang sama bagi setiap
segmen yang ada. Melalui strategi ini, perusahaan mencapai posisi pasar yang
kuat dalam segmen yang ada. Melalui strategi ini, perusahaan mencapai pasar
yang kuat dalam segmen yang dilayani, tetapi juga mengandung risiko jika ada
perubahan pada segmen tertentu.[7]
B.
Dasar-Dasar
dalam Melakukan Segmentasi
Bagaimana menyeleksi pasar sangat ditentukan
oleh bagaimana praktisi pemasaran melihat pasar dan konsumen itu sendiri.
Dengan demikian, pasar yang dilihat oleh dua orang yang berbeda, yang didekati
oleh metode segmentasi yang berbeda akan menghasilkan peta konsumen yang
berbeda pula. Oleh karena itulah penting dipahami struktur-struktur atau
kelompok-kelompok konsumen yang ada ditengah masyarakat. Berikut ini kita akan
mempelajari dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi
demografis, geografis, psikografis dan manfaat.[8]
1.
Segmentasi
Demografis
Segmentasi demografis membagi pasar menjadi
kelompok berdasarkan pada variabel seperti umur, jenis kelamin, besar keluarga,
siklus kehidupan keluarga, pendidikan, agama, pekerjaan, dan pendapatan. Salah
satu alasan variabel demografis begitu populer bagi pemasar adalah bahwa
variabel ini sering terkait erat dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Alasan lain adalah variabel-variabel itu mudah diukur.
2.
Segmentasi
psikografis
Segmentasi ini mengacu pada tingkah pada
tingkah laku masyarakat dan gaya hidup yang dianut.[9]
Di dalam segmentasi psikografis, pembeli dibagi
kedalam kelompol berbeda berdasarkan kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian
(personality). Orang didalam kelompok demografis yang sama dapat
menunjukkan profil psikografis yang berbeda.[10]
3.
Segmentasi
geografis
Segmentasi ini
dikelompokkan atas faktor lingkup pasar, termasuk kepadatan penduduk dan
standarisasi area pasar
4.
Segmentasi manfaat
Dari segmen ini yang diasumsikan bahwa yang
dicari konsumen berupa manfaat dari
produk ataupun jasa.[11]
Dalam segmentasi perilaku, pemasar membagi
pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan,
atau respon terhadap sebuah produk.[12]
C.
Syarat yang
Diperlukan agar Segmentasi Efektif
Perlu kita ketahui bahwa banyak cara untuk
membuat segmentasi pasar. Memang tidak semua segmentasi itu efektif. Misalnya
pembeli garam dikelompokkan menurut warna kulit, padahal penggunaan garam itu
relatif sama, apapun warna kulitnya, jadi segmentasi pasar untuk pembeli garam
berdasarkan warna kulit memang tidak efektif.
Ada lima syarat yang harus dipenuhi agar
segmentasi pasar efektif :
1.
Harus bisa
diukur (measureable)
Besar/luasnya segmen, daya belinya dan profil
yang bisa diukur. Misalnya berapa banyak perokok muda yang merokok dengan
alasan memberontak (rebel against) orang tua mereka.
2.
Harus
subtansial
Artinya segmen
harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani.
3.
Harus mudah
dicapai/ditemui (accessable)
Segmen harus mudah dicapai dan dilayani. Harus
jelas alamatnya, bisa dihubungi, diketahui kebutuhan dan keinginannya.
4.
Harus bisa
dibedakan (differentiable)
Secara konseptual segmen harus bisa dibedakan
dan memberikan respon yang berbeda terhadap elemen bauran pemasaran dan program
yang berbeda. Kalau seandainya wanita yang nikah memberikan respon yang sama
terhadap produk peralatan rumah tangga, tidak perlu dibuat segmen untuk wanita
nikah dan tidak nikah.
5.
Harus bisa
dilakukan tindakan/dilaksanakan (actionable)
Program efektif bisa disusun untuk menarik dan
melayani segmen. Misalnya perusahaan penerbanganyang masih kecil membentuk 7
segmen, padahal karyawannya masih sedikit, pasti tidak akan mampu melaksanakan
program untuk setiap segmen.[13]
D.
Sasaran
Pendidikan
Khalayak sasaran dalam pemasaran atau promosi
sekolah adalah mereka yang dapat menjadi masukan suatu sekolah. Jadi apabila
hendak memasarkan TK, tentu harus kepada anak-anak usia pra sekolah, SD/MI
kepada lembaga informal/pra sekolah/ TK, SLTP kepada lulusan SD/MI dan
seterusnya. Menurut Davies & Ellison, seluruh sasaran tersebut apabila
dikelompokkan terpusat dalam sasaran pokok (disebut “pasar” dalam dunia usaha)
yaitu sasaran/ pasar internal dan eksternal . Yang dimaksud dengan sasaran
internal adalah para guru, siswa dan staf yang sedang bersekolah beserta
orangtua/ wali mereka, sasaran internal ini sering disebut warga sekolah.
Sedang sasaran/pasar eksternal adalah masyarakat atau komunitas yang lebih luas
yang tertarik terhadap sekolah yang dipasarkan atau dipromosikan.
Penggalakan pasar internal dan eksternal perlu
ditingkatkan. Awal kegiatannya dimulai dari terwujudnya kualitas input, proses
dan output lembaga pendidikan. Komponen input meliputi calon siswa, sarana,
prasarana, tenaga guru, pegawai yang memenuhi standar kualitas tersebut, bukan
ala kadarnya atau asal ada. Komponen proses meliputi proses penyelenggaraan
pendidikan dan pengajaran. Komponen output tampak pada lulusan sekolah. Output
yang berkualitas diindikasikan pada lulusan yang dapat menyesuaikan diri dan
diterima di masyarakat, diterima di lapangan kerja atau diterima di jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Kalau semua komponen input, proses dan output
berkualitas maak secara internal lembaga pendidikan sudah baik. Kalau lembaga pendidikan
baik maka masyarakat akan memandang positif terhadap keberadaan lembaga
pendidikan.
Selanjutnya, kalau keberadaan lembaga
pendidikan sudah baik maka perlu dilakukan peningkatan pengakuan segmen pasar
eksternal melalui pubikasi dan pemasaran lembaga pendidikan secara terncana,
terstrukur, dan ssitematis. Publikasi dan pemasaran yang baik akan membuka
cakrawala wawasan masyarakat terhadap eksistensi lemabag pendidikan. Harapannya
masyarakat semakin mau meningkatkan partisipasi dalam menunjang sukses
pelaksanaan pendidikan dan pemberdayaan lulusan lembaga pendidikan. Dengan
memperhatikan segmen pasar baik internal maupun eksternal maka semua komponen
baik di dalam maupun di luar sekolah dapat terjalin dengan baik dalam rangka
saling memenuhi kebutuhan baik lembaga pendidikan maupun masyarakat (Maisyaroh,
2004).[14]
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Segmentasi
pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan konsumen ke
dalam kotak-kotak yang lebih homogen. Berikut ini kita akan mempelajari
dasar-dasar dalam melakukan segmentasi yang terdiri atas segmentasi demografis,
geografis, psikografis dan manfaat. Lima syarat yang harus dipenuhi agar
segmentasi pasar efektif, harus bisa diukur (measureable), harus
subtansial, harus mudah dicapai/ditemui (accessable), harus bisa
dibedakan (differentiable), harus bisa dilakukan tindakan/dilaksanakan
(actionable) dan sasaran Pendidikan yaitu khalayak sasaran dalam pemasaran atau
promosi sekolah adalah mereka yang dapat menjadi masukan suatu sekolah.
B.
Kritik dan
Saran
Demikianlah uraian singkat mengenai
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Pemakalah menyadari bahwa makalah
yang saya susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kritik dan saran
yang kami harapkan dari para pembaca, guna perbaikan makalah kami selanjutnya.
Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya. Aamiin
DAFTAR PUSTAKA
Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani. Manajemen
Pemasaran Jasa. Jakarta:
Salemba Empat. 2009.
Indriyo Gitosudarmo. Manajemen
Pemasaran. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
2014.
Morissan. Periklanan Komunikasi
Pemasaran Terpadu. Jakarta:
Kencana.
2010.
Tamrin
Abdullah, Francis Tantri. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo
Persada. 2012.
Philip
Kotler, Kevin Lane Keller. Manajemen
Pemasaran. Jakarta : Penerbit Erlangga.
2009.
Supranto,
Nandan Limakrisna. Perilaku Konsumen & Strategi Pemasaran.
Jakarta: Mitra Wacana Media. 2011.
http://fadillaweka.blogspot.co.id/2013/04/pemasaran-jasa-pendidikan.html, oleh Fadilla
Weka Y, diakses pada 19 September 2015, pukul 08.35
http://www.kamusbesar.com/34978/segmen, diakses pada 18 September 2015, pukul 05.54.
http://www.kamusbesar.com/28905/pasar, diakses pada 18 September 2015, pukul 05.56
[9]
Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta:
Salemba Empat, 2009), hlm. 50.
[14]
http://fadillaweka.blogspot.co.id/2013/04/pemasaran-jasa-pendidikan.html, oleh Fadilla
Weka Y, diakses pada 19 September 2015, pukul 08.35
0 komentar:
Posting Komentar