I AM THE BIG DREAMERS (Awaliya Amirotun)

BIOGRAFI M. RIKZA CHAMAMI



BIOGRAFI
Oleh Awaliya Amirotun
M. Rikza Chamami, MSI lahir di desa Krandon kota Kudus 20 Maret 1980 dari pasangan Chamami Tolchah dan Masfiyah Masruhan. Dari pernikahannya dengan Yolha Ulfana dianugerahi dua anak: Iqlima Naqiyya (Nayya) dan M. Ijlal Azamy (Ijlal). Ia terlahir dari lingkungan keluarga santri dan dari kampung yang agamis. Kecintaannya terhadap agama bisa dilihat dari pendidikan dasar mulai TK dan SD di Nawa Kartika Langgardalem Kudus. Setelah tamat SD, masih kembali menjadi siswa MI kelas 5 lagi di Madrasah Qudsiyyah Kauman Kudus. Setelah tamat kelas 6 MI, ia melanjutkan di MTs dan MA di almameter yang sama. Pendidikan non formal ditempuh di Madrasah Mu’awanatul Muslimin atau yang biasa disebut sebagai sekolah Kenepan yang ada di sebelah utara masjid menara Kudus, Pondok Pesantren Darun Najah Jrakah Tugu Semarang dan Kursus Bahasa Inggris LBPP LIA Candi. Walaupun orang tua Rikza dari keluarga yang kurang punya tetapi dengan semangat yang tinggi ia dapat bersekolah di sekolah yang memiliki kualitas yang tinggi.
Laki-laki berkaca mata ini paling gemar mutholaah qitab dan membaca. Karena membeli buku adalah sesuatu yang sulit ia lakukan dan hanya bisa meminjam buku dari teman maupun dari perpustakaan, maka semenjak kuliah di IAIN Walisongo Semarang kala itu dengan program S1 jurusan Kependidikan Islam (KI), baru ia merasakan bahwa dunia ini penuh dengan ilmu. Ketika menjadi seorang yang kutu buku maka butuh modal untuk membeli buku yaitu menulis. Dan setiap uang yang dihasilkan dari tulisannya itu, biasanya digunakan Rikza untuk membeli buku. Berawal dari sering membaca dan menulis ia ingin menjadi orang yang bermanfaat. Bagi Rikza Chamami menjadi orang sukses itu membutuhkan perjuangan yang tidak mudah. Sejak mahasiswa ia mengalami kisah-kisah yang pahit seperti tidak bisa membayar SPP, dituduh mendapatkan suap dari calon dekan, karena ia disebut sebagai aktifis tulen yang prinsip hidupnya selalu memadukan ilmu dan sosial. Organisasi yang pernah ia tekuni Polisi Keamanan Sekolah (PKS), Saka Bhayangkara, Perhimpunan Pers Mahasiwa Indonesia (PMII), Dewan Permusyawaratan Mahasiswa (DPM), dll.
Bagi Rikza Chamami keluarga, masyarakat, dan bekerja adalah tiga hal yang tidak dapat dipisahkan. Sekarang ini ia aktif sebagai Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Walisongo Semarang dan Sekretaris Laboratorium Pendidikan FITK. Menurutnya menjadi dosen adalah tugas yang tidak gampang, dan ketika menjadi seorang pendidik haruslah bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat. Bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat dapat diwujudkan dengan karya nyata berupa tulisan dan pengabdian kepada masyarakat. Dan tidak pernah menganggap mahasiswa adalah orang yang bodoh, karena bagi Rikza, ia dan mahasiswa sama-sama membutuhkan ilmu.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Website templatesfreethemes4all.comLast NewsFree CMS TemplatesFree CSS TemplatesFree Soccer VideosFree Wordpress ThemesFree Blog templatesFree Web Templates